Pesan Singkat

Sabtu, 27 Februari 2010

Kegiatan Sanggar Dataya: Teater AN

Kerjasama Daya Cipta Budaya (Dataya) dan SDN Banjarsari Bandung untuk menggiatkan seni teater sebagai pendidikan ekstra di lingkungan sekolah telah menjadi langkah awal terbentuknya Teater Anak Negeri (teater AN). Keputusan bijak sekolah dasar paling populer di kota Bandung ini tentu saja dibuat dengan pertimbangan yang matang untuk meningkatkan prestasi sesuai bakat dan minat siswa-siswinya. Perluasan bidang kegiatan sangat memungkinkan anak didik memperoleh kesempatan seluas-luasnya meraih prestasi disamping prestasi akademis.

Pada usia dini, seni teater diharapkan dapat membangun kepribadian dan rasa percaya diri yang mana dapat menjadi dasar yang sangat berharga jika mereka dewasa kelak. Seni juga mengajarkan tentang kepekaan rasa dan pengenalan diri maupun pengenalan lingkungan dimana pengajaran ini berkaitan langsung dengan kontrol emosi yang berdasarkan penelitian para psikolog dapat mempengaruhi kecerdasan seseorang sehingga saat ini untuk mengukur kecerdasan tidak hanya digunakan tes IQ (Intelligence Quotient) tetapi juga dilengkapi dengan tes EQ (Emotional Quotient).

Tujuan pelatihan teater AN adalah agar siswa berani tampil di muka umum, baik untuk menyampaikan pendapat ataupun mempresentasikan dirinya sendiri karena memiliki rasa percaya diri maupun kemampuan mengontrol emosi dengan baik.
Seni teater merupakan sarana pembelajaran seni dan aktifitas berkesenian  yang sangat luas cakupannya, yang membutuhkan pemahaman terhadap seni sastra, seni peran, seni tari, seni deklamasi, seni suara, seni berorasi, seni musik, seni rupa, seni menata cahaya, seni berbusana, seni berorganisasi dan lain sebagainya sehingga dapat mewadahi semua aktifitas berkesenian yang telah ada di sekolah tersebut agar dapat ditampilkan sebagai sebuah pertunjukan seni yang komunikatif  untuk umum.

Langkah SDN Banjarsari untuk menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler (eskul) teater ini, agak berbeda dengan beberapa sekolah dasar lainnya yang sangat lamban merespon penawaran kerjasama dari Dataya, sehingga kemudian untuk menampung siswa-siswi yang sekolahnya belum menyelenggarakan kegiatan eskul teater, bekerjasama dengan pengelola Gedung Indonesia Mengguggat (GIM), Dataya membuka penerimaan anggota agar dapat belajar & berlatih teater di  sanggar teater AN.
Pendaftaran dan latihan teater di sanggar teater AN, dilaksanakan di Gedung Indonesia Menggugat (d/h Landraad; di samping Bank BNI Viaduct) Jl. Perintis Kemerdekaan no. 5 Bandung, setiap hari jum’at  jam 1300 sampai dengan jam 1500, atau menghubungi telephone  informasi teater AN: 088 1590 3721 (Ani).

Tersalur dalam Daya Cipta – menghadapi dorongan emosi

Tiga emosi pokok – rasa marah, rasa takut serta rasa senang – muncul dan berkembang sebagai sarana pelestarian diri. Meskipun emosi harus dikendalikan dengan sengaja, namun penekanan emosi secara tak sadar bisa berbahaya sehingga dapat meledak begitu saja dalam bentuk lain yang lebih menyakitkan, dan menimbulkan konflik kejiwaan atau kalau tidak, penyakit psikomatik. Membiarkan perasaan terungkap secara terbuka ikut memulihkan keseimbangan, karena menghilangkan ketegangan.

Seniman memiliki metode yang amat mengena untuk menguasai emosi: mengubah emosi menjadi seni. Contoh yang bagus adalah aktor, yang menggunakan emosinya sendiri guna menampilkan emosi tokoh yang diperankannya.

William Wordsworth, penyair Inggris abad ke-19, agaknya mengungkapkan pandangan setiap penulis ketika ia mendefinisikan puisi sebagai “luapan spontan perasaan yang kuat” yang bersumber pada “emosi yang diendapkan dalam ketenangan”. Pelukis Belanda Vincent Van Gogh, selagi menulis tentang kehidupan kreatif pelukis, bertanya: “Bukankah daya yang mendorong kita adalah emosi, ketulusan perasaan seseorang terhadap alam?”

Para Anak Negeri

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More
 
Theme © Copyright 2009-2015 Teater AN | Blogger XML Coded And redesigned by Aubmotion